Hujan
Fadlan Blog -
Fadlan Blog -
  Rintik hujan mulai membasahi atap rumahku… entahlah, mungkin dia   sudah tidak kuat menampung segala air yang ada di dalam dirinya… dan   mulai menumpahkan segalanya ke atas bumi. Aku ingin seperti hujan, yang   jika sudah tak kuat menampung segala permasalahan hidup bisa menumpahkan   semuanya begitu saja.. “ren.. sendirian aja?” kata Daniel, sahabat   terbaikku, “haha.. iya nih.. gue lagi nikmatin setiap rintik hujan yang   sedang menumpahkan segala masalahnya..” jawabku, “setiap hujan gue   selalu sudah melihat lo di teras kecil depan kamar lo, menikmati teh   hangat dan menikmati setiap rintik hujan yang turun..” katanya lembut,   “Ya, entah kenapa gue… gue suka sama suasana hujan yang penuh misteri,   penuh teka-teki..” jawabku sambil tetap melihat langit, tanpa sadar   ternyata sedari tadi Daniel sedang memandangiku sembari tersenyum,   “Kenapa?” tanyaku polos, “hidung lo.. bikin greget!” katanya dengan   tersenyum manis, dia segera mencubit manja hidungku, “aww! sakit tahu!”   dengusku kesal, “when you love someone, you must say to him/her, ‘I Love   You’, if not, you will regret…”, katanya sembari menatap langit yang   sudah mulai reda, kata-katanya… benar… sangat benar… “I know.. i will   remember it..” jawabku tersenyum.. dia melihatku dan membalas   senyumanku, apakah aku bisa melakukan itu? ‘If not, you will regret’…   kata-kata itu sedikit membuatku bingung, memang aku akan menyesal jika   tidak menyatakan yang sesungguhnya, tetapi… “heh! ngapain lo ngelamun?”   tanyanya menepuk pundakku, “ehehe.. nggak kok.. eh gue laper nih, cari   makan di luar yuk?” ajakku untuk mencairkan suasana.. “Yuk! dari tadi   kek’.. gue yang bayar..” katanya, “serius? oke!” jawabku, kamipun segera   pergi mencari sebuah tempat makan…
“Dan.. gue punya satu masalah yang.. ya menurut gue susah untuk   diselesaikan” kataku pada Daniel sembari menikmati satu cangkir cokelat   panas atau biasa di sebut hot chocolate.. “apa?” tanyanya, “uhm.. gue   suka sama satu cowok, dia baik banget sama gue, tapi… tapi…” aku mulai   terdiam, aku bingung.. “tapi apa? tapi lo takut nyatain duluan? Karen..   karen.. sudah gue bilang tadi, ‘when you love someone, you must say to   him/her I Love You, if not, you will regret’, udah lupa?” katanya   padaku, Aku ingin seperti itu! Tapi tidak bisa… aku harus bagaimana?
“Kita mau kemana lagi ren?” tanyanya di perjalanan seusai makan, “Dan gue mau ngomong sama lo” kataku, “apa?” tanyanya, “gue suka sama lo, 5 tahun kita sahabatan, 3 tahun gue suka sama lo, 3 tahun gue mendam perasaan ini diam-diam, gue terus teringat sama kata-kata lo bahwa kita harus nyatain sebelum menyesal, gue lakukan itu sekarang, gue sayang sama lo…” kataku diiringi turunnya hujan dengan derasnya secara tiba-tiba.. Daniel segera menghentikan motornya, menyuruhku turun dan segera menatapku dalam-dalam, “Karen? Jadi… permasalahan lo ini? Lo suka sama gue tapi takut bilang? ren! apa yang lo lakukan tadi sudah benar! gue juga sayang sama lo..” jawabnya segera memelukku, aku segera melepaskan dan berkata “serius! gue mau cinta yang real, tulus, ikhlas.. bukan karena paksaan..” kataku, “Karen, lo masih ngeraguin gue? I Love you! and I’m so truth.. believe, I’m promise will love you forever..” katanya segera memelukku kembali, aku segera membalas pelukan itu dan tersenyum senang, hilang masalahku bersama dengan redanya hujan.. “You is mine now, i will make our relationship sweet like my smile.. haha” katanya, “Yeee… eh lihat deh, di langit ada pelangi yang sedang tersenyum melihat kita!” kataku sembari tersenyum padanya.. Ya, kisahku diawali oleh hujan dan di akhiri oleh hujan..
Cerpen Karangan: Ilean Febiola
Blog: febiolailean.blogspot.com
  “Kita mau kemana lagi ren?” tanyanya di perjalanan seusai makan, “Dan gue mau ngomong sama lo” kataku, “apa?” tanyanya, “gue suka sama lo, 5 tahun kita sahabatan, 3 tahun gue suka sama lo, 3 tahun gue mendam perasaan ini diam-diam, gue terus teringat sama kata-kata lo bahwa kita harus nyatain sebelum menyesal, gue lakukan itu sekarang, gue sayang sama lo…” kataku diiringi turunnya hujan dengan derasnya secara tiba-tiba.. Daniel segera menghentikan motornya, menyuruhku turun dan segera menatapku dalam-dalam, “Karen? Jadi… permasalahan lo ini? Lo suka sama gue tapi takut bilang? ren! apa yang lo lakukan tadi sudah benar! gue juga sayang sama lo..” jawabnya segera memelukku, aku segera melepaskan dan berkata “serius! gue mau cinta yang real, tulus, ikhlas.. bukan karena paksaan..” kataku, “Karen, lo masih ngeraguin gue? I Love you! and I’m so truth.. believe, I’m promise will love you forever..” katanya segera memelukku kembali, aku segera membalas pelukan itu dan tersenyum senang, hilang masalahku bersama dengan redanya hujan.. “You is mine now, i will make our relationship sweet like my smile.. haha” katanya, “Yeee… eh lihat deh, di langit ada pelangi yang sedang tersenyum melihat kita!” kataku sembari tersenyum padanya.. Ya, kisahku diawali oleh hujan dan di akhiri oleh hujan..
Cerpen Karangan: Ilean Febiola
Blog: febiolailean.blogspot.com
Sumber : http://duniaonlineindonesia.blogspot.com/2013/06/hujan.html
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori  dengan judul Hujan. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://seo-keren.blogspot.com/2013/06/hujan.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: 
SEO Keren - Rabu, 05 Juni 2013

 Home
Belum ada komentar untuk "Hujan"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.